Baca Juga
Tamu undangan Halalbihalal Komunitas Mata Hati terkesima mendengar suara merdu Heri Purnomo (8) saat membaca Surat Al Mulk. Bocah laki-laki tunanetra itu lihai membuat cengkokan pada setiap ayat yang dilantunkan dalam acara di Surabaya itu, Minggu (16/7).
Sang ibu, Sufiah (33), yang duduk di dekatnya tak berhenti tersenyum bangga. Berulangkali, perempuan berkerudung itu mengelus kepala sang buah hati.
Sampai di tengah bacaan Surat Al Mulk, Heri panggilan penghafal cilik Alquran itu meminta berhenti, lantaran belum sempurna hafalannya. "Sudah," bisiknya kepada sang ibu.
Seperti sudah tahu watak sang anak, Sufiah yang mendengar permintaan itupun menyetujui.
"Kalau sudah enggak mau ya enggak mau, tidak bisa dipaksa. Saya juga komunikasi sama dia harus hati-hati. Enggak bisa dikasar anaknya," kata Sufiah meminta maklum yang hadir.
Meski sudah tak memegang mikrofon, Heri masih membaca ayat suci Alquran perlahan. Entah surat apa. Saat ditanya, Heri enggan menjawab.
Murojaah atau mengulangi bacaan Alquran ternyata Heri lakukan sejak saat berlangsung acara hingga selesai secara diam-diam.
"Heri kamu baca surat apa?" goda satu tamu undangan. "Heri rusak, aku mau dipanggil Muammar," jawabnya ketus.
Sang ibu buru-buru memberikan pengertian kepada seorang tamu undangan tersebut.
"Iya, enggak mau dipanggil Heri. Maunya dipanggil Muammar, itu loh, Qori Muammar Zainal Asykin, biasa disingkat Muammar ZA, qori nasional sekaligus hafiz. Saat menghafal, Heri ini biasanya mendengarkan ngajinya Muammar Za itu. Karena belum bisa baca Alquran Braille," kisah sang ibu.
Saking mengidolakan Muammar ZA, Heri ingin dipanggil Muammar. Kata sang ibu, Heri kerap meniru cengkokan Muammar dalam melantunkan ayat suci.
"Iya, suka baca Alquran sendiri. Dari umur 8 tahun, saya coba mengajak dia mengaji ke Pondok Pesantren Bureng dan mengikuti kegiatan menghafal Alquran Yayasan Darul Quran. Dua bulan setengah sudah mahir juz 30, sekarang proses juz 29," jelasnya.
Saat ditanya cita-citanya, Heri tak punya pandangan lain selain ingin menjadi seperti Muammar. "Muammar, Muammar," jawabnya singkat kepada Surya.co.id
Belajar Alquran Braille
Memiliki anak dengan berkebutuhan khusus, membuat Sufiah harus ekstra dalam mendidik dan membekali Heri. Tak hanya bisa melantunkan ayat Alquran, ibu dua anak itu sedang berusaha membujuk Heri agar tertarik mengaji dengan Alquran Braille.
"Sementara ini belum bisa baca tulis huruf braille. Ngaji juga belum, masih menghafal dengan cara mendengar. Karena itu saya ingin gabung di Komunitas Mata Hati yang punya jadwal pengajian braille ini," ucapnya semangat.
Sufiah menyatakan, selama ini susah mengajari sang anak lantaran tidak tahu cara yang tepat.
Adapun, Danny Heru, Vocal Point Komunitas Mata Hati, mengungkapkan, Ngaji Braille adalah kegiatan yang sudah berlangsung sejak 2014. Kegiatan itu diinisiasi Gandi Wicaksono, pendamping Komunitas Mata Hati dan sang istri.
Ngaji Braille berlangsung di halaman rumah pasangan suami istri itu dengan tiga guru ahli yang juga penyandang tunanetra. Tak hanya tunanetra, pengajian itu juga dihadiri anggota tunarungu dan downsyndrome.
"Kami semangat untuk mengajak anak-anak ini bisa mengaji. Tak hanya itu kegiatan lain seperti bermusik juga ada. Kami akan selalu support," ucap Danny.
Subhanallah, Bocah Tunanetra Ini Hafal Ayat Suci Alquran dari Mendengar
4/
5
Oleh
Admin